Friday, December 9, 1988

KUE PERDAMAIAN TERBESAR DI DUNIA DIPAMERKAN DI JAKARTA

   Jakarta, 9/12/1988 (ANTARA) - Kue Perdamaian berbentuk bola dunia raksasa, yang diusulkan untuk dimasukan dalam Guiness Book of World Record, kini sedang dipamerkan di Balai Sidang, Senayan, Jakarta hingga hari Minggu.
        Kue Perdamaian terbesar di dunia ini dibuat dalam rangka Pameran Masakan Indonesia, Aneka Sari V, yang dibuka secara resmi oleh Ny. Netta Wiyogo Atmodarminto, Ketua Tim Penggerak PKK DKI, hari Jum'at.

        Kue Bola Dunia yang mempunyai tinggi 8,5 meter dan garis tengah 3,5 meter, dapat berputar dan berisi peta negara-negara di dunia dibuat dalam tata warna indah.
        Karikatur 16 tokoh dunia yang telah berjasa untuk umat manusia, menghiasi kue raksasa yang dibuat dalam waktu 147 hari oleh Ny.

        Nilasari beserta murid-murid bekerjasama dengan PKK.

        Tokoh-tokoh pada kue bola dunia tersebut antara lain Presiden Soeharto, Ibu Teresa, Reagan, Gorbachev, Mbak Tutut, Bob Geldof, Nelson Mandella, Desmond Tutu, John Lenon , Sri Paus, Martin Luther King, Mochtar Kusumaatmaja, Peres de Cuevar, Mahatma Gandhi, dan Oscar Arias Sanchez.

        Bahan untuk membuat kue antara lain meliputi 24.960 butir telur, 780 kg gula, 455 kg tepung beras, 130 fruit powder, coklat bubuk 194 kg, gula untuk hiasan 1620 kg, dan gampes 678 kg.

        Sejumlah 21 truk container diperlukan untuk mengangkut kue raksasa yang menggunakan kerangka besi dan kayu seberat 1.500 kg.

        Pesan Beberapa burung merpati melepas pesan-pesan perdamaian yang ditulis oleh Ny. Wiyogo, W. Napitupulu, Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga, dan Galal M. Magdi, perwakilan tetap UNDP (Program Pembangunan PBB).

        Pesan-pesan tersebut berbunyi " Damai, damailah di hati" (oleh Ny. Wiyogo), "Berantas Kebodohan demi Perdamaian" (oleh W.

        Napitupulu), dan "Peace is Love and Understanding" - Perdamaian adalah Cinta dan Pengertian (oleh Galal Magdi).

        Sekitar 100 penyandang tuna netra hadir dalam acara tersebut.

        Beberapa di antaranya menyumbangkan puisi dan lagu tentang perdamian, sebelum menerima pembagian kue.

        Maksud pameren yang diadakan setiap tahun oleh Ny. Nilasari ini adalah demi membawa harum nama Indonesia, khususnya dalam sektor Pariwisata, serta mengingatkan pentingnya perdamaian bagi umat manusia.

        Tampak hadir dalam kesempatan ini antara lain isteri duta besar Iran dan Vietnam di Jakarta.

        Dalam kesempatan kali ini juga ditampilkan berbagai peralatan masak-memasak modern dan produk-produk bahan makanan baru.

        (TE14/A04/88-12-09-15:47/88-12-09-22:42/HD

No comments:

Post a Comment