Wednesday, December 10, 1986

UNICEF PUJI RI KARENA TINGKATKAN ANGGARAN KESEHATAN

      Jakarta, 10/12/86 (ANTARA) - Indonesia sedang mengalami situasi ekonomi yang sulit terutama karena pendapatan dari ekspor minyak bumi menurun dengan tajam, namun anggaran untuk beberapa program kesehatan telah ditingkatkan.
        Program-program yang mendapat tambahan dana dari pemerintah itu adalah pembangunan posyandu (pusat pelayanan terpadu) dan imunisasi yang sangat diperlukan guna menurunkan angka kematina bayi, demikian Kepala Perwakilan UNICEF (Dana PBB Untuk Anak-Anak) untuk Indonesia, Daniel J. Brooks menyampaikan pujian itu dalam konperensi pers di Jakarta, Selasa.
    Pujian terhadap kebijaksanaan Indonesia itu dicantumkan dalam sebuah laporan Direktur Eksekutif UNICEF James P. Grant mengenai "Situasi Anak-Anak Di Dunia 1987" yang dikeluarkan menyambut peringatan ulang tahun UNICEF yang ke 40 pada tanggal 11 Desember 1987.
        Hingga saat ini, 43.535 dari sekitar 67.986 desa yang ada di Indonesia telah memiliki posyandu.
    Tahun ini, 6.000 desa lagi diharapkan mendapatkan pos-pos kesehatan semacam.
  James P. Grant ketika mengunjungi Indonesia bulan Juli lalu telah mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia mengenai kemungkinan buat mempercepat pembangunan Posyandu lebih banyak lagi, sehingga diharapkan pada akhir Pelita IV ini seluruh desa telah memilikinya.
        Sebuah Posyandu dapat melayani sekita 100 anak dan hal ini sangat membantu untuk meningkatkan cakupan imunisasi, menurut Daniel J. Brooks.
        Ia menyebutkan angka kematian bayi di Indonesia saat ini adalah 79 per 1.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan 139 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1960.

        Peranan wanita UNICEF akan lebih melibatkan peranan wanita dalam pelaksanaan program-programnya di Indonesia. Mereka akan diikutkan dalam latihan- latihan guna menyiapkan mereka sebagai tenaga penggerak program kesehatan, ujarnya yang saat itu didampingi oleh Daradjat Natanagara, pejabat Humas Kantor UNICEF di Jakarta.

        Dalam laporan UNICEF disebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir ini, lebih dari empat juta jiwa anak telah diselamatkan dengan metoda-metoda murah dan sederhana, seperti imunisasi dan rehidrasi oral. Metoda-metoda seperti itu sebetulnya dapat menyelamatkan lebih dari tujuh juta anak setiap tahun bila telah dilaksanakan secara merata di seluruh dunia.

        Sekitar 40.000 anak balita meninggal setiap hari, dan jutaan anak lagi menderita kekurangan gizi.

        Keadaan darurat terbesar yang dihadapi anak-anak dunia dewasa ini ialah "keadaan darurat diam-diam" yang tidak dipublikasikan yang menyangkut infeksi dan kekurangan gizi.

        Setiap minggu, 280.000 anak mati dalam keadaan darurat diam- diam.

        Pesan ulang tahun ke-40 UNICEF kepada dunia ialah bahwa "Waktunya telah tiba sekarang bagi pemerintah dan rakyat untuk memutuskan bahwa kematian berjuta-juta anak setiap tahun karena karena gizi dan infeksi yang tidak perlu terjadi tidak lagi dapat diterima sebagaimana halnya kematian mereka karena kemarau atau kelaparan tiba-tiba". (TE14/ 86-12-10-15:02/B01)

1 comment: