Thursday, December 9, 1993

PENCAPAIAN TARGET PENDIDIKAN UNTUK SEMUA DINILAI MAJU

    Jakarta, 9/12/1993 (ANTARA) - Pencapaian target Pendidikan untuk Semua, seperti yang dicanangkan dalam Konperensi Internasional tentang Pendidikan untuk Semua di Jomtien, Thailand tahun 1990, dinilai cukup maju.
        Prestasi Indonesia di bidang pendidikan antara lain hampir 100 persen anak usia sekolah mengenyam pendidikan, angka melek huruf meningkat dan diperpanjangnya periode wajib belajar dari enam tahun menjadi sembilan tahun, kata Konsultan Pendidikan Unesco, Colin R.J. Moyle kepada ANTARA di Jakarta Kamis.

        "Prestasi yang dicapai itu merupakan contoh baik bagi negara-negara lainnya," ujar Moyle, yang telah ditempatkan di Departemen P dan K di Jakarta sekitar tujuh tahun.
        Ia percaya, citra KTT Pendidikan untuk Semua bagi Sembilan Negara Berpenduduk Padat yang akan berlangsung di India 16 Desember 1993 itu dapat terangkat jika Presiden Soeharto, yang kini juga menjabat sebagai ketua Gerakan Non-Blok (GNB), hadir dalam pertemuan tersebut.
        KTT pertama di bidang pendidikan yang disponsori UNESCO, UNICEF dan UNFPA (Dana PBB untuk Kependudukan) tersebut diharapkan dihadiri kepala negara dari Indonesia, Bangladesh, Brazil, Cina, Mesir, India, Mexico, Nigeria dan Pakistan.

        Komitmen

        Tujuan KTT antara lain menggalang komitmen guna melaksanakan rencana kerja di bidang pendidikan dan bertukar pengalaman.
        "Ini juga untuk menjaga momentum Pertemuan Jomtien agar tetap hidup," ujar Moyle.

        Konsultan UNESCO itu menilai, peranan pendidikan luar sekolah dalam pencapaian target Pendidikan untuk Semua sangat penting.

        Ia menyebut program Paket A sebagai contoh yang sangat baik bagaimana pendidikan luar sekolah dapat membantu menurunkan angka buta huruf.

        Laporan Pendidikan Dunia yang dikeluarkan UNESCO menunjukkan, angka buta huruf orang dewasa di negara-negara berkembang berkurang dari 946 juta tahun 1980 menjadi 905 juta tahun 1990 dan diramalkan akan turun menjadi 869 juta tahun 2000.

        Proyek UNESCO

        Proyek-proyek bantuan UNESCO di Indonesia antara lain Pendidikan Teknik untuk Madrasah Aliyah (setingkat SMA), Paran serta Masyarakat dalam Perencanaan dan Pencarian Dana Pendidikan dan Jaringan Belajar Jarak Jauh Indonesia.

        Proyek peran serta Masyarakat dalam bidang pendidikan dilaksanakan di 24 kecamatan di empat propinsi yaitu NTT, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara dan Jawa Timur, kata Moley. (T.RI4/PU03/ 9/12/93 13:12

No comments:

Post a Comment