Thursday, October 5, 1995

10.000 ORANG INDONESIA KUNJUNGI AL-AQSHA LEWAT AMMAN


    Jakarta, 5/10/1995 (ANTARA) - Lebih dari 10.000 orang Indonesia telah minta visa Jordania untuk berziarah ke Masjid Al-Aqsha di wilayah pendudukan Israel, Jerusalem, tahun ini.
   "Sejak pengumuman oleh kementerian agama Indonesia bahwa orang Indonesia boleh menziarahi Masjid Al-Aqsha, jumlah warganegara Indonesia yang minta visa Jordania dan mengunjungi masjid itu telah meningkat melebihi 10.000 orang Indonesia," kata Duta Besar Jordania untuk Indonesia Luay M. Al-Khashman di Jakarta, Kamis.

    Jordania telah mendorong para pelancong dari Indonesia untuk mengunjungi objek-objek wisata seperti Al-Kahfi, gua tempat Allah membuat tidur orang-orang beriman yang menghindari penguasa zalim di jaman mereka, sekitar 20 kilometer sebelah utara ibukota Jordania, Amman, katanya. Kisah mengenai orang-orang tersebut -- yang disebut Ashhabul Kahfi -- tertera dalam Al-Quran surat Al-Kahfi.
    Lawatan para pelancong dari Indonesia, yang kebanyakan menetap selama dua hari di Amman, membantu pembinaan saling pengertian dan hubungan lebih erat antara Jordania dan Indonesia, kata duta besar Amman tersebut.
    Ia juga mengundang lebih banyak orang Indonesia untuk mempelajari Hukum Islam -- Syari'ah, bahasa Arab atau bidang studi lain di universitas-universitas Jordania, terutama di Universitas Ahlul Bait -- yang brosurnya tersedia di Kedutaan Besar Kerajaan Bani Hashim Jordania di Jakarta.
    Sekarang terdapat sebanyak 60 mahasiswa Indonesia, termasuk 10 penerima beasiswa, di Jordania. Jumlah itu relatif kecil dibandingkan dengan tak kurang dari 1.000 mahasiswa dari Malaysia di negara tersebut.

        Pertukaran mahasiswa dan pemberian beasiswa adalah bagian dari persetujuan yang ditandatangani oleh Menteri Agama Indonesia Dr. Tarmizi Taher dan Menteri Urusan Tempat Suci Umat Islam, Agama dan Waqaf Jordania, Dr. Abdus Salam Al Abbadi di Jakarta belum lama ini.

        Persetujuan itu adalah tindak-lanjut dari Persetujuan Kerjasama kedua negara tersebut yang ditandangani tahun 1988 serta Memo Persepahaman yang ditandatangani tahun 1989, kata Duta Besar Al-Khashman kepada ANTARA.

        Tarmizi dan Abbadi juga sepakat, dalam tiga tahun mendatang, untuk memberi perhatian khusus pada program-program seperti pertukaran guru, kunjungan ulama dan pejabat. Kedua menteri itu juga sepakat untuk lebih sering menyelenggarakan pameran bernafaskan Islam di masing-masing negara.

        Festival Istiqlal

        Dr. Abdus Salam Ab Abbadi mengunjungi Indonesia tanggal 23-29 September 1995 atas undangan Tarmizi guna menghadiri upacara pembukaan Festival Istiqlal II, yang berlangsung sampai pertengahan bulan November 1995.

        Dalam pameran tersebut, Jordania memiliki stand yang antara lain memamerkan salinan surat Nabi Muhammad SAW kepada seorang kaisar Romawi, buku-buku serta lukisan Islam kontemporer.

        "Kami akan mendatangkan seorang penyair Jordania ke sini untuk membacakan lima puisi baik yang berbahasa Arab maupun Indonesia selama pesta budaya yang akan diselenggarakan akhir bulan ini sebagai bagian dari kegiatan Festival Istiqlal," katanya.

        Ikutnya Jordania dalam festival itu merupakan sumbangan buat rakyat Indonesia, yang sedang merayakan 50 tahun Kemerdekaan Indonesia, kata duta besar Jordania tersebut. (T/ri4/LN07/ 5/10/95 20:26/RF1)

No comments:

Post a Comment