Jakarta,
16/1/2003 (ANTARA) - Dubes Tunisia untuk Indonesia Mohamed Mouldi Kefi
mengatakan di Jakarta, Kamis bahwa pihaknya akan berusaha meningkatkan volume
perdagangan antara Indonesia dan Tunisia.
Tanpa memandang siapa yang lebih diuntungkan, volume perdagangan antara Indonesia dan Tunisia harus ditingkatkan, kata Dubes Tunisia yang baru kepada wartawan di kediaman resminya.
Mohamed Mouldi Kefi sebelumnya (Kamis pagi) telah menyerahkan Surat Kepercayaan sebagai Dubes Tunisia untuk Indonesia kepada Presiden Megawati Soekarnoputri.
Tunisia selama ini banyak mengekspor fosfat dan kurma ke Indonesia, ujar Dubes yang pernah memimpin delegasi Tunisia pada pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Tunisia bulan Juli 2001.
"Kami ingin memasarkan buah zaitun, minuman anggur dan buah-buahan di Indonesia. Selain itu, kami akan mendorong pengusaha Tunisia untuk menanamkan modal mereka di Indonesia, dan sebaliknya mengundang investor Indonesia untuk datang ke Tunisia," katanya. Menurut dia, Tunisia juga bermaksud akan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, seperti kebudayaan, sosial dan wanita. "Mebel Indonesia yang terbuat dari rotan cukup digemari di Tunisia. Karena itu kami ingin mempelajari keterampilan membuat mebel dari rotan ini," tambanya. Mengenai kerjasama di bidang pendidikan, Dubes mengatakan beberapa mahasiswa Indonesia telah mendapat beasiswa untuk belajar di Tunisia. "Selanjutnya kami ingin mendapat kunjungan dari dosen dan rektor Indonesia," dia menambahkan. Lahir di Kef, Tunisia, pada tahun 1946, Kefi telah menamatkan pendidikannya antara lain di Universitas Moskow (Rusia), Universitas Tunis dan Universitas Strasbourg (Perancis). Kefi, yang pandai berbahasa Arab, Perancis dan Inggeris itu, merupakan mantan Dubes Tunisia untuk Rusia, Nigeria, Ghana, Liberia, dan Sierra Leone. (T.AR/f01/B/A003/16/01/:3 18:07)
Tanpa memandang siapa yang lebih diuntungkan, volume perdagangan antara Indonesia dan Tunisia harus ditingkatkan, kata Dubes Tunisia yang baru kepada wartawan di kediaman resminya.
Mohamed Mouldi Kefi sebelumnya (Kamis pagi) telah menyerahkan Surat Kepercayaan sebagai Dubes Tunisia untuk Indonesia kepada Presiden Megawati Soekarnoputri.
Tunisia selama ini banyak mengekspor fosfat dan kurma ke Indonesia, ujar Dubes yang pernah memimpin delegasi Tunisia pada pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Tunisia bulan Juli 2001.
"Kami ingin memasarkan buah zaitun, minuman anggur dan buah-buahan di Indonesia. Selain itu, kami akan mendorong pengusaha Tunisia untuk menanamkan modal mereka di Indonesia, dan sebaliknya mengundang investor Indonesia untuk datang ke Tunisia," katanya. Menurut dia, Tunisia juga bermaksud akan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, seperti kebudayaan, sosial dan wanita. "Mebel Indonesia yang terbuat dari rotan cukup digemari di Tunisia. Karena itu kami ingin mempelajari keterampilan membuat mebel dari rotan ini," tambanya. Mengenai kerjasama di bidang pendidikan, Dubes mengatakan beberapa mahasiswa Indonesia telah mendapat beasiswa untuk belajar di Tunisia. "Selanjutnya kami ingin mendapat kunjungan dari dosen dan rektor Indonesia," dia menambahkan. Lahir di Kef, Tunisia, pada tahun 1946, Kefi telah menamatkan pendidikannya antara lain di Universitas Moskow (Rusia), Universitas Tunis dan Universitas Strasbourg (Perancis). Kefi, yang pandai berbahasa Arab, Perancis dan Inggeris itu, merupakan mantan Dubes Tunisia untuk Rusia, Nigeria, Ghana, Liberia, dan Sierra Leone. (T.AR/f01/B/A003/16/01/:3 18:07)
No comments:
Post a Comment