Friday, August 30, 2002

DUBES: KUNJUNGAN PRESIDEN MEGAWATI KE ALJAZAIR BERSEJARAH



      Jakarta, 30/8/2002 (ANTARA) - Kunjungan Presiden Megawati Soekarnoputri ke Aljazair atas undangan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, yang akan berlangsung 5-8 September 2002, merupakan peristiwa bersejarah bagi hubungan bilateral kedua negara.
        Demikian ditegaskan Dubes Aljazair untuk Indonesia Soufiane Mimouni di Jakarta, Jumat.
      Megawati merupakan Presiden Indonesia pertama yang akan berkunjung ke Aljazair sejak kedua negara tersebut merdeka.
       Dubes mengatakan Presiden Aljazair nantinya akan membalas kunjungan Presiden Megawati, yang juga menjadi kunjungan pertamanya ke Indonesia sejak negara itu merdeka dari jajahan Perancis pada 1962.
       Presiden Abdelaziz Bouteflika mengenal mantan presiden Soekarno, ayah Presiden Megawati, secara pribadi terutama ketika dirinya menjabat Menlu Aljazair dari 1964-1978, ujar Dubes Mimouni.
    Indonesia dan Aljazair mempunyai hubungan sejarah yang sangat erat sejak masa perjuangan kemerdekaan masing-masing. Abdurrahman Wahid berencana mengunjungi Aljazair ketika menjabat sebagai Presiden, namun batal karena berbagai masalah dalam negeri Indonesia ketika itu.
        Sejak tahun 1990-an, kedua negara telah sepakat untuk menjalin hubungan bilateral dengan dinamika baru, yang tercermin dari meningkatnya intensitas konsultasi mengenai masalah-masalah bilateral dan multilateral antar pejabat tinggi kedua negara, jelas Dubes, yang bertugas di Indonesia sejak tahun 1996 itu.
      Di bidang ekonomi, Aljazair dan Indonesia telah menandatangani berbagai perjanjian kerjasama bilateral, seperti penghindaran pembayaran pajak berganda dan perlindungan serta jaminan investasi.
      Menurut dia, nilai total perdagangan kedua pihak mencapai 200 juta dolar AS, yang neraca perdagangannya mencatat surplus untuk Indonesia. Dubes berpendapat nilai perdangan tersebut masih jauh di bawah potensi yang dimiliki kedua negera.
       Ekspor utama Aljazair ke Indonesia antara lain pupuk dan minyak mentah, sementera impornya dari Indonesia antara lain kopi, tembakau, rempah-rempah dan sepatu.
       Selama Megawati berada di negara Afrika tersebut, sejumlah perjanjian diharapkan akan ditandatangi, antara lain mengenai konsultasi masalah-masalah politik oleh Menlu kedua negara, dan kerjasama di bidang perminyakan oleh Pertamina dan mitranya, Sonatrach.
       Di bidang pendidikan, sejak dua tahun terakhir, kedua negara melakukan pertukaran mahasiswa untuk belajar di universitas masing-masing negara. "Tahun ini, kami akan menyediakan 10 beasiswa lagi bagi mahasiswa Indonesia".
      Aljazair yang berpenduduk sekitar 30 juta orang itu, memperkirakan akan mencatat pertumbuhan GDP sebesar empat persen tahun ini, sementara inflasinya hanya satu persen. Cadangan devisanya kini sebesar 20 miliar dolar AS, dan hutangnya berhasil ditekan dari 32 miliar menjadi 24 miliar dolar AS.
       Kunjungan Megawati ke Aljazair merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya, antara lain ke Afrika Selatan untuk menghadiri KTT Pembangunan Berkelanjutan, Bosnia, Kroasia dan terakhir ke Mesir. (T/F001/B/E003) 30/08/:2 17:50

No comments:

Post a Comment