Tuesday, March 18, 2003

DUNIA PERLU AIR BERSIH, BUKAN PERANG

     Kyoto, 18/3/2003 (ANTARA) - "Hentikan menghaburkan dolar untuk perang, belanjakan lah untuk air!" Begitu tulisan mencolok yang terpampang di dada wanita kulit putih yang mondar-mandir di dekat pintu masuk Balai Sidang Kyoto, Selasa.
        Wanita yang memakai ikat kepala berwarna biru dengan tulisang "Water for Life (air bagi kehidupan)" itu sedang berusaha menarik perhatian dunia untuk menyelamatkan jutaan nyawa yang terancam melayang karena tidak mempunyai akses untuk mendapatkan air bersih terutama di negara berkembang.


        Seiring dengan makin tegangnya situasi dunia karena Presiden AS George W. Bush makin bertekad untuk memerangi Iraq walau tanpa memperoleh persetujuan Dewan Keamanan PBB, Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara Forum Air Sedunia Ke-3 Hideaki Oda mengadakan konferensi pers mendadak di Press Centre Forum tersebut, Selasa sore.

        "Telah terjadi perubahan drastis pada situasi dunia sejak beberapa jam terakhir. Maka untuk mengantisipasi jika perang terjadi dan ada peserta yang perlu bantuan, misalnya untuk meninggalkan Jepang segera, kami mulai hari ini membuka Desk Informasi Khusus," katanya.

        "Meja informasi khusus ini kami sediakan di Kyoto, Osaka dan Shiga, untuk membantu mereka yang perlu mengubah jadwal penerbangan pulang lebih awal atau perpanjangan akomodasi di Jepang," katanya.

        Ia menegaskan bahwa Forum Air Sedunia yang berlangsung di tiga kota di Jepang itu, 16-23 Maret 2003, tidak akan dibatalkan atau ditutup lebih awal sekalipun jika perang pecah.

        Menurut dia, sejauh ini tidak ada peserta yang secara resmi membatalkan diri ikut dalam Forum tersebut sehubungan dengan ketegangan AS dan Irak.

        "Tapi Presiden Perancis dan Presiden Jibouti batal datang ke Forum ini, mungkin karena situasi dunia saat ini," kata Oda.

        Delegasi Irak, yang menurut rencana terdiri dari lima anggota dan diketuai oleh Wakil Menteri Irigasi Irak, semula telah mendaftarkan diri untuk ikut dalam Forum di Kyoto tersebut.

        "Namun hingga kini belum ada konfirmasi lebih lanjut apakah delegasi Irak jadi datang atau tidak," kata Oda.

        Pertemuan tingkat menteri Forum itu akan berlangsung 21-23 Maret 2003.

        Dirusak Bush

        Satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) bernama PSI (Public Services International), dalam pernyataan persnya yang diedarkan di Press Center Kyoto, Selasa, mengecam tindakan Bush.

        PSI menyatakan, "Pimpinan serikat buruh dari berbagai dunia yang menghadiri Forum Air Sedunia Ke-3 di Kyoto mengungkapkan perasaan marah dan sangat prihatin hari ini karena pembahasan tentang bagaimana memastikan tersedianya air bersih bagi semua orang di dunia telah dirusak oleh pengumuman Presiden Bush bahwa perang melawan Iraq akan segera dilakukan."

        PSI, bagian dari ILO (Organisasi Buruh Internasional), menyerukan dilancarkannya aksi global untuk memperkokoh pelayanan air bagi masyarakat, menentang keputusan untuk menyerang Irak dan mendukung penyelesaian damai melalui PBB.

        "Kami marah bahwa dunia dapat memperoleh dana untuk melakukan perang, tapi tidak dapat memperoleh dana untuk memerangi rasa haus, kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup," tegas John Kidd dari serikat buruh Inggris UNISON, yang berafiliasi kepada PSI.

        Water Forum Shimbun, surat kabar khusus untuk Forum Air Sedunia Ke-3, pada edisi pertamanya (16/3), menyajikan berita utama "Focusing on the Right War" (Memfokuskan pada perang yang benar).

        "Sementara perang di Iraq sedang disiapkan, ribuan peserta yang menghadiri Forum Air Sedunia Ke-3 akan berusaha memastikan bahwa kekerasan yang terjadi di Timur Tengah tidak akan membelokkan perang mereka untuk menjamin akses bagi air bersih dan sanitasi bagi jutaan warga dunia," tulis Surat kabar khusus itu di halaman depannya.

        "Pembahasan Forum ini akan jauh lebih bermanfaat bagi umat manusia pada Abad Ke-21 daripada krisis yang terjadi di Timur Tengah atau masalah politik lain saat ini," kata Wakil Presiden Dewan Air Dunia (WWC) William Cosgrove, penyelenggara Forum tersebut --yang diikuti oleh lebih dari 10.000 orang dari berbagai belahan dunia.

        Seorang wartawati dari Australia mengatakan bahwa negaranya tidak mengirim seorang menteri pun ke Forum itu karena Australia sibuk mengurus tentaranya yang akan ikut perang tersebut.

        Menurut kabar, Italia juga akan membatalkan mengirim menterinya ke Forum tersebut --yang membahas krisis air di penjuru dunia.

        Sekitar 2,4 miliar orang tidak dapat menikmati air bersih dan sanitasi yang memadai di negara-negara miskin, sehingga 6.000 anak meninggal setiap hari akibat diare. (t/F001/RU2) 18/03/:3 16:23

No comments:

Post a Comment