Wednesday, March 5, 2003

Empat Dekade Hubungan Indonesia-Kamboja Dibahas

  Phnom Penh, 5/3/2003 (ANTARA) - Kedubes RI di Phnom Penh bekerjasama dengan Cambodian Institute for Cooperation and Peace (CICP), pekan lalu, menyelenggarakan seminar sehari "Indonesian Cambodian Diplomatic Relations: Four Decades of Achievements and Future Directions".
       
Seminar sehari tersebut digelar dalam rangka memperingati 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Kamboja (1962 - 2002).

        Menlu Indonesia Hassan Wirajuda dalam sambutannya mengharapkan agar seminar mencerminkan hubungan dan kerjasama antara Indonesia-Kamboja dewasa ini serta dapat menggali peluang dan prakarsa menghadapi masa depan, demikian pernyataan pers Kedubes RI di Phnom Penh yang diterima ANTARA, Rabu.
        Sedangkan Menlu Kamboja dalam sambutannya mengharapkan seminar lebih memfokuskan pada upaya-upaya untuk mempererat kerjasama ekonomi, meningkatkan dialog intelektual, dan kerjasama yang saling menguntungkan di tingkat regional.

        Ketua Parlemen Kamboja Pangeran Norodom Ranariddh, salah seorang pembicara utama seminar tersebut, mengharapkan agar Kamboja dan Indonesia lebih memfokuskan pada visi dan gagasan bersama serta meningkatkan dialog antar anggota-anggota parlemen kedua negara.

        Pada acara tersebut, dilakukan pula peluncuran buku "Indonesia Cambodia: Forging Ties trough Thick and Thin", yaitu versi bahasa Inggris dari buku "Pasang Surut Hubungan Diplomatik Indonesia Kamboja (PSHDK), yang diterbitkan oleh KBRI Phnom Penh.

        Tiga topik utama yang dibahas dalam seminar tersebut adalah hubungan Indonesia-Kamboja di bidang politik, keamanan, ekonomi dan sosial hubungan budaya selama 40 tahun terakhir ini, serta harapan mengenai hubungan kedua negara di masa depan.

        Seminar dihadiri oleh sekitar 150 orang dari kalangan korps diplomatik, pejabat pemerintah, akademisi, pengusaha dari kedua negara dan media.

        Kata sambutan diberikan oleh Dr. Kao Kim Hourn, Executive Director CICP, Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Nazaruddin Nasution, "message" dari Menlu RI Hassan Wirajuda (dibacakan oleh Kepala BPPK Deplu, Ibrahim Yusuf) dan sambutan Menlu Kamboja, Hor Namhong (dibacakan oleh Permanent Secretary Kemlu Kamboja, Dr. Chem Widya).

        Pembicara utama dari pihak Indonesia adalah Taufik R. Soedarbo, mantan Duta Besar RI pertama sejak KBRI dibuka kembali (1992/1993), Ibrahim Yusuf (Kepala BPPK Deplu), Dr. CPF Luhulima, peneliti senior CSIS dan Damayanti Siahaan, anggota Komite CLMV/Kadin.

        Pembicara utama dari pihak Kamboja antara lain adalah Dr. Chem Widya, Sisowath Sirirath (Menteri Pertahanan), Nady Tan (Sekjen Senat Kamboja), Norodom Sirivudh (Ketua Board of Directors of CICP) dan Norodom Ranariddh, (Ketua Parlemen Kamboja).

        Raja Norodom Sihanouk berkenan menerima mantan Duta Besar Indonesia Taufik R. Soedarbo serta para pembicara seminar lainnya dari Indonesia, yang didampingi oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Nazaruddin Nasution bertempat di Istana Raja Kamboja, Jumat lalu (28/2).

        Dubes Nazaruddin menyerahkan buku PSHDIK versi bahasa Inggris kepada Norodom Sihanouk untuk dokumentasi Kerajaan Kamboja pada kesempatan tersebut. (tx. f001/C/T001) 6/03/:3 00:07

No comments:

Post a Comment