Jakarta, 19/9/2012 (ANTARA) - Delegasi Parlemen Turki mengharapkan dukungan
Pemerintah Indonesia agar Turki bisa berpartisipasi dalam berbagai
pertemuan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
"Turki ingin hadir dalam pertemuan-pertemuan ASEAN karena organisasi ini mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas wilayah. Hal ini sesuai dengan filosofi kami yang ingin menjalin hubungan baik dengan berbagai negara, termasuk negara-negara tetangga," kata Volkan Bozkir, ketua delegasi parlemen Turki, mengatakan kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Pihak Turki sudah menyampaikan permohonan tersebut kepada ASEAN dan Indonesia, sebagai anggota ASEAN yang sangat penting, menyatakan mendukung keinginan Turki itu, ujar Volkan yang merupakan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan Turki.
ASEAN terdiri atas sepuluh negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Volkan Bozk`r memimpin delegasi yang terdiri atas empat wakil rakyat yang membidangi hubungan luar negeri. Anggota delegasi tersebut adalah Aaban Di`li (Partai Keadilan dan Pembangunan), Osman Askin Bak (Partai Keadilan dan Pembangunan), Mehmet Ali Edipoglu (Partai Rakyat Republik), dan Sinan Ogan (Partai Pergerakan Nasionalis).
Selama kunjungan dua hari (18 dan 19 September) di Jakarta, mereka telah mengadakan pertemuan terpisah masing-masing dengan pimpinan Komisi I DPR RI, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Wakil Ketua DPR RI Anis Matta, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Perdagangan Gita I Wiryawan.
"Ini merupakan kunjungan pertama anggota Parlemen bidang Luar Negeri Turki ke Indonesia, dan dimaksudkan untuk membuka jalan bagi peningkatan hubungan antara parlemen Turki dan Indonesia," jelas Volkan.
Dalam pertemuan dengan pimpinan Komisi I DPR RI, kedua pihak sepakat untuk menunjuk koordinator guna memperlancar pertukaran gagasan serta arus informasi antara pihak Parlemen Turki dan DPR RI, menurutnya.
Turki dan Indonesia bisa menjadi contoh sukses bagi negara-negara Islam mau pun dunia karena keduanya berhasil keluar dari krisis ekonomi yang melanda sejumlah negara.
Bahkan, jika sebagian negara jatuh bangkrut karena krisis tersebut, Turki dan Indonesia justru menjadi lebih kuat dan berhasil melaksanakan reformasi, ujarnya.
Turki dan Indonesia juga berperan penting di organisasi internasional seperti G-20 dan D-8, tambahnya. ***1***
(T.F001)
(T.F001/B/Z002/Z002) 19-09-2012 23:42:18
"Turki ingin hadir dalam pertemuan-pertemuan ASEAN karena organisasi ini mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas wilayah. Hal ini sesuai dengan filosofi kami yang ingin menjalin hubungan baik dengan berbagai negara, termasuk negara-negara tetangga," kata Volkan Bozkir, ketua delegasi parlemen Turki, mengatakan kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Pihak Turki sudah menyampaikan permohonan tersebut kepada ASEAN dan Indonesia, sebagai anggota ASEAN yang sangat penting, menyatakan mendukung keinginan Turki itu, ujar Volkan yang merupakan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan Turki.
ASEAN terdiri atas sepuluh negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Volkan Bozk`r memimpin delegasi yang terdiri atas empat wakil rakyat yang membidangi hubungan luar negeri. Anggota delegasi tersebut adalah Aaban Di`li (Partai Keadilan dan Pembangunan), Osman Askin Bak (Partai Keadilan dan Pembangunan), Mehmet Ali Edipoglu (Partai Rakyat Republik), dan Sinan Ogan (Partai Pergerakan Nasionalis).
Selama kunjungan dua hari (18 dan 19 September) di Jakarta, mereka telah mengadakan pertemuan terpisah masing-masing dengan pimpinan Komisi I DPR RI, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Wakil Ketua DPR RI Anis Matta, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Perdagangan Gita I Wiryawan.
"Ini merupakan kunjungan pertama anggota Parlemen bidang Luar Negeri Turki ke Indonesia, dan dimaksudkan untuk membuka jalan bagi peningkatan hubungan antara parlemen Turki dan Indonesia," jelas Volkan.
Dalam pertemuan dengan pimpinan Komisi I DPR RI, kedua pihak sepakat untuk menunjuk koordinator guna memperlancar pertukaran gagasan serta arus informasi antara pihak Parlemen Turki dan DPR RI, menurutnya.
Turki dan Indonesia bisa menjadi contoh sukses bagi negara-negara Islam mau pun dunia karena keduanya berhasil keluar dari krisis ekonomi yang melanda sejumlah negara.
Bahkan, jika sebagian negara jatuh bangkrut karena krisis tersebut, Turki dan Indonesia justru menjadi lebih kuat dan berhasil melaksanakan reformasi, ujarnya.
Turki dan Indonesia juga berperan penting di organisasi internasional seperti G-20 dan D-8, tambahnya. ***1***
(T.F001)
(T.F001/B/Z002/Z002) 19-09-2012 23:42:18
No comments:
Post a Comment