Tuesday, September 29, 1992

PRESIDEN DAN ROMBONGAN TINGGALKAN TOKYO



      Tokyo, 29/9/1992 (ANTARA) - Presiden dan Ibu Tien Soeharto serta rombongan Selasa siang pukul 14.00 waktu setempat meninggalkan Tokyo menuju Jakarta setelah berada di ibukota Jepang itu selama tiga hari, sejak Sabtu .
        Di bawah tangga pesawat kepresidenan MD-11 Garuda Indonesia yang parkir di muka terminal internasional bandar udara Haneda, Kepala Negara dilepas Menlu Jepang Michio Watanabe, Duta Besar RI untuk Jepang Poedji Koentarso, Dirjen Asia Deplu Jepang Tadashi Ikeda,Dirjen Protokol J.Nakamura dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Michihiko Kunihiro.

Monday, September 28, 1992

ACARA KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN DI JEPANG PADAT



       Tokyo, 28/9/1992 (ANTARA) - Acara Presiden Soeharto pada hari kedua di Tokyo, Senin padat setelah Kepala Negara dan Ibu Tien Soeharto serta rombongan tiba di ibukota Jepang itu dari New York Minggu sore untuk kunjungan tiga hari sampai Selasa.
        Presiden dan Ibu Tien Soeharto ditemani oleh putri mereka, Ny.         Siti Hediati Prabowo dijamu makan siang di Istana Akasaka oleh Kaisar Akihito dan permaisuri Michiko yang juga ditemani oleh putri bungsu pasangan kerajaan Jepang itu, Norinomiya, demikian wartawan ANTARA Edi Utama dan Fardah Assegaf melaporkan dari Tokyo, Senin sore.

Pertemuan Soeharto-Miyazawa Bagian Dari Dialog Utara-Selatan



     Tokyo, 28/9/1992(ANTARA) - Pertemuan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Jepang Kiichi Miyazawa di Tokyo, Senin petang, dapat dianggap sebagai bagian dari dialog Utara-Selatan yang ingin dihidupkan kembali oleh Gerakan Non Blok (GNB) di bawah kepemimpinan Indonesia.
        Perdana Menteri Jepang Kiichi Miyazawa mengatakan pertemuannya dengan Presiden Soeharto yang berlangsung hampir dua jam itu dapat dianggap sebagai bagian dari dialog Utara-Selatan, kata Mensesneg Moerdiono kepada wartawan di hotel Imperial, Tokyo, Senin malam.

Sunday, September 27, 1992

PRESIDEN MENGERTI PENJELASAN MALAYSIA TENTANG TAYANGAN PERISTIWA DILI


     Tokyo, 27/9/1992 (ANTARA) - Mensesneg Moerdiono mengatakan Presiden Soeharto mengerti penjelasan pihak Malaysia tentang penayangan peristiwa Dili di RTM (radio dan televisi Malaysia) bahwa hal itu sama sekali bukan kebijaksanaan Malaysia melainkan kecerobohan RTM.
        Mensesneg Moerdiono mengatakan itu kepada wartawan di atas pesawat khusus MD-11 Garuda Indonesia yang membawa rombongan Kepala Negara dari New York ke Tokyo, Minggu sore.

PRESIDEN SOEHARTO DAN ROMBONGAN TIBA DI TOKYO



       Tokyo,27/9/1992 (ANTARA) - Presiden dan Ibu Tien Soeharto serta rombongan Minggu pukul 17.20 waktu setempat (15.20 WIB) tiba di Bandar Udara Haneda, Tokyo, untuk kunjungan selama tiga hari di Jepang,demikian wartawan ANTARA di Tokyo Edy Utama melaporkan Minggu sore.
        Di bandar udara kepala negara disambut Menlu Ad interim Koichi Kato,Dutabesar RI untuk Jepang Poedji Koentarso, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Michihiko Kunihiro, dan tiga pejabat tinggi kementerian luar negeri Jepang, Dirjen Asia Tadashi Ikeda, Dirjen Protokol J.Nakamura serta Direktur Divisi Kedua Asia Tenggara Keichi Hayashi.

Monday, August 24, 1992

NEGARA KAYA NON-BLOK PERLU BANTU NEGARA MISKIN: DUBES PALESTINA

    Jakarta, 24/8/1992 (ANTARA) - Dubes Palestina untuk Indonesia Ribhi Awad mengharapkan negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) yang kaya agar membantu anggota GNB yang lebih miskin guna mengurangi kesenjangan dalam tubuh GNB.
        "Mari mulai dari bidang ekonomi dahulu. Solidaritas GNB tidak akan ada gunanya bila negara-negara yang kaya tidak membantu saudara- saudaranya yang menderita karena kelaparan, penyakit dan penjajahan," Dubes Awad mengatakan kepada ANTARA dan Kompas di Jakarta,Senin.