UNRWA IMBAU INDONESIA TINGKATKAN BANTUAN UNTUK PALESTINA
oleh Fardah Assegaf
Jakarta, 28/11
(Antara) - Pejabat UNRWA, Badan PBB untuk urusan Pengungsi Palestina,
mengimbau Indonesia untuk meningkatkan bantuan karena lembaga ini kini
sedang menghadapi kekurangan dana yang kritis sebesar AS$37 juta hingga
akhir tahun ini.
"Apabila tidak ada tambahan dana, kami tidak akan mampu membayar gaji
para guru, staf medis, pekerja sosial, dan staf lainnya pada bulan
Desember depan. Hal ini akan menyebabkan kegiatan program-program kami
terhenti," kata Kepala Divisi Hubungan Donor UNRWA Esther Kuish Laroche
mengatakan di Jakarta, Kamis, pada peringatan Hari Solidaritas
Internasional Bagi Rakyat Palestina.
Esther mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah
meningkatkan bantuannya untuk UNRWA dari AS$20.000 menjadi
AS$100.000 pada 2012. "Pada
hari solidaritas ini, saya ingin meminta kemurahan hati anda untuk
lebih meningkatkan dukungan Indonesia dan saya berharap untuk melihat
hubungan UNRWA dan Indonesia semakin dalam, meningkat dan berkembang,"
imbau Esther Kuish, yang datang langsung dari Yerusalem untuk hadir pada
acara yang berlangsung di Kantor Pusat Muhammadiyah itu.
Jumlah pengungsi Palestina meningkat drastis dari 750.000 orang menjadi
lebih dari lima juta saat ini, yang menyebar di Suriah, Lebanon,
Yordania, Gaza dan West Bank. "Tidak
pernah solidaritas anda lebih dibutuhkan dibandingkan sebelumnya, dan
tidak pernah sebelumnya dukungan anda menjadi sepenting ini," ujar
wanita muda ini. Ketua
Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang juga ketua Indonesia-Palestine
Friendship Initiative, pada kesempatan itu menyerahkan secara simbolis
bantuan senilai Rp400 juta kepada Dubes Palestina untuk Indonsia Fariz
Mehdawi. "Sebelumnya,
Muhammadiyah telah menyumbang Rp2 miliar atau AS$200.000, dan kali ini
Rp400 juta yang akan ditransfer ke UNRWA. Sebetulnya, uang itu untuk
membangun sekolah Muhammadiyah di Palestina, tapi kami memutuskan untuk
memberikannya kepada pengungsi Palestina melalui UNRWA," ujar Din
Syamsuddin.
Dubes Palestina Fariz Mehdawi mengucapkan terima kasih kepada rakyat
dan pemerintah Indonesia, serta Muhammadiyah yang selama ini telah
memberikan bantuan dan solidaritas penuh untuk Palestina. "Bukan pertama
kali Muhammadiyah memberi bantuan untuk Palestina," katanya. Dubes
mengimbau berbagai organisasi yang ada di Indonesia untuk juga memberi
bantuan melalui UNRWA. Menggambarkan dirinya sebagai pengungsi, Mehdawi
mengatakan bahwa masalah pengungsi bukan semata tentang kebutuhan
makanan atau tempat tinggal, tapi terlebih masalah martabat manusia. Mengenai
perundingan damai antara Palestina dan Israel, Fariz mengatakan "Kami
bisa berunding selama 100 tahun lagi, tapi tak bakal ada solusi, selama
tidak ada kemauan internasional. Yang kita butuhkan sekarang adalah
kemauan internasional untuk melaksanakan resolusi-resolusi tentang
Palestina".
Peringatan Hari Solidaritas untuk Rakyat Palestina itu diselenggarakan
oleh Pusat Informasi PBB (UNIC) Jakarta, bekerja sama dengan Kemenlu,
Kedubes Palestina dan the Indonesia-Palestine Friendship Initiative.
Hadir pada acara itu antara lain Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik
Kemenlu AM Fachir, Direktur Organisasi Internasional Sosial Budaya dan
Negara Berkembang Kemenlu Arko Hananto Budiadi, Direktur UNIC Jakarta
Michele Zaccheo, dan sejumlah dubes negara sahabat. ***1*** (T. F001/ (T.F001/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 28-11-2013 21:37:48
No comments:
Post a Comment