Fardah Assegaf
Jakarta, 26/2/2014 (ANTARA
News) - Perdana Menteri Palestina Dr. Rami Hamdallah dijadwalkan tiba di
Jakarta, Jumat (28/2), untuk melakukan kunjungan resmi serta menghadiri
Konferensi Ke-2 tentang Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur untuk
Pembangunan Palestina (CEAPAD II).
"Perdana Menteri akan solat Jumat di Mesjid Istiqlal, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Setelah itu mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Indonesia," kata Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi kepada Antara di Jakarta, Rabu.
"Perdana Menteri akan solat Jumat di Mesjid Istiqlal, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Setelah itu mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Indonesia," kata Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Rami Hamdallah, dalam kunjungan pertama kali ke Indonesia sejak terpilih sebagai perdana menteri pada Juni 2013, akan memimpin delegasi Pemerintah Palestina yang terdiri atas menteri luar negeri, menteri ekonomi, menteri perencanaan dan pembangunan administrasi, serta sejumlah penasihat.
Dalam pertemuan bilateral, Jumat sore, Rami dan SBY akan membahas dan bertukar pikiran tentang sejumlah masalah yang sedang berkembang di Palestina serta topik-topik lainnya menyangkut upaya perdamaian.
Kerja sama bilateral antara Palestina dan Indonesia menjadi topik utama dalam pertemuan kedua pemimpin tersebut, yang juga dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman antara lain tentang kerja sama di bidang ekonomi, ujar Dubes Fariz Mehdawi.
Sabtu (1/3), Rami dan SBY akan menyampaikan pidato utama pada acara pembukaan CEAPAD II yang akan membahas upaya negara-negara Asia Timur untuk membantu Palestina membangun sebuah negara dengan berbagai institusi yang kuat dan ekonomi yang berkembang.
Dubes Mehdawi memuji Indonesia yang selama ini terdepan dalam mendukung Palestina, antara lain dengan memberi berbagai pelatihan bagi SDM bangsa yang masih dijajah oleh Zionis Israel itu. Lebih dari 1.000 orang Palestina telah mengikuti berbagai pelatihan di Indonesia selama lima tahun terakhir dalam kerangka program Kemitraan Strategis Asia-Afrika Baru (NAASP).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia juga menyediakan beasiswa bagi sejumlah mahasiswa Palestina untuk mendapatkan gelar S2 mau pun Doktor di berbagai perguruan ternama seperti UGM, UI, Undip, Unbraw, ITS dan UNS. Saat ini 16 mahasiswa Palestina juga sedang belajar di Universitas Muhammadiyah di Solo melalui beasiswa.
Bersamaan dengan CEAPAD II, Forum Bisnis dan Pameran Dagang juga diselenggarakan selama dua hari (1-2/3) di Hotel Borobudur, yang diikuti oleh 29 perusahaan Palestina yang akan memamerkan produk ekspor mereka seperti makanan, obat-obatan, batu marmer, barang-barang kerajinan, kurma, dan minyak zaitun yang terkenal memiliki kualitas terbaik di dunia, juga berbagai objek wisata Palestina.
Pada saat pertemuan Forum Bisnis yang akan membahas berbagai peluang investasi dan perdagangan, Indonesia dan Palestina akan meresmikan pembentukan Dewan Bisnis Indonesia-Palestina.
CEAPAD II akan dihadiri oleh lebih banyak negara dan organisasi internasional dari CEAPAD I yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang, tahun lalu.
Diharapkan hadir sebagai pengamat/tamu pada CEAPAD II antara lain PBB, Liga Arab, JICA, IDB, Bank Dunia, UNRWA, AS, Australia, Norwegia, Turki, dan sejumlah negara Arab.
No comments:
Post a Comment