Jakarta,
25/6/1987 (ANTARA) - Menko Kesra Alamsyah Ratuperwiranegara Kamis
menerima Pengurus Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam
Swasta(BKS-PTIS) yang melaporkan rencana musyawarah anggota BKS
tersebut.
Alamsyah dalam pertemuan itu seperti diungkapkan ketua umum BKS- PTIS dr.Jurnalis Uddin mengatakan,umat Islam punya jasa besar dalam rangka tata politik kehidupan bangsa, terutama dalam penerimaan Pancasila sebagai dasar negara.Dalam rangka persatuan bangsa, umat Islam telah memberi kontribusi besar, kata Alamsyah.
Pada masa awal kemerdekaan 1945, sebagian anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan sebelumnya menginginkan negara Islam. Tapi karena tokoh-tokoh Islam pada waktu itu menginginkan persatuan maka maksud itu diubah menjadi bentuk negara yang berdasarkan Pancasila, ujar Alamsyah.
Jurnalis Uddin menjelaskan, musyawarah IV BKS_PTIS akan diselenggarakan di Jakarta tanggal 27-28 Juni 1987 dan diisi dengan seminar tentang profil pendidikan tinggi Islam di Indonesia tahun 2000. Musyawarah yang diharapkan dihadiri 136 anggota BKS-PTIS dari seluruh Indonesia itu bertujuan antara lain untuk menetapkan program kerja periode 1987-1990 dan menggalang semangnat kerjasama antar PTIS di negara ini.
Topik-topik yang akan dibahas diantaranya meliputi tinjauan historis praktek pendidikan abad pertengahan dan peran perguruan tinggi Islam dalam pembangunan umat.
Dalam pesannya, Menteri Alamsyah minta agar perguruan tinggi Islam tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam pengertian sempit, tapi juga ilmu-ilmu yang diperlukan di semua aspek.
Setelah menerima pengurus pusat BKS-PTIS, Menteri Alamsyah pada hari yang sama menerima panitia Lokakarya Pembangunan Pedesaan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Asikin dari Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam. Lokakarya itu diselenggarakan tanggal 21-23 September 1987 di Ciawi, Bogor, dimana Menteri Alamsyah akan memberi ceramah sekaligus membuka kegiatan itu.
Alamsyah berpesan agar lokakarya itu dapat membantu rakyat pedesaan dalam merencanakn apa yang harus diproduksi, pemilihannya, pemasaran hingga bagaimana penggunaan pendapatan yang didapat secara efektif. Merupakan tugas umat Islam untuk turut meningkatakn taraf hidup masyrakat desa, tegasnya.
Pembicara lokakarya itu antara lain Menteri Alamsyah yang akan membahas mengenai "Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Indonesia , Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pertanian dan Walikota Bogor. Tujuan lokakarya ini diantaranya untuk mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi masyrakat miskin di pedesaan dan menggalang kebersamaan dari berbagai pihak yang menaruh perhatian pada masalah pembangunan pesesaan.
Beberapa LSNM, badan-badan pemerintah, peguruan tinggi negeri dan swasta serta lembaga sponsor diharapkan turut serta dalam pertemuan ini.
Yayasan Pusat Studi Dan Pengembangan Islam (YPSPI) didirikan tahun 1983 antara lain oleh H. Munawir Sjadzali, Probosoetedjo, Eddy Kowara, dengan Alamasyah Ratu Perwiranegara sebagai Ketua Dewan merangkap anggota. (TE14/87-06-25-14:43wist/A04/87-06-25-15:21
Alamsyah dalam pertemuan itu seperti diungkapkan ketua umum BKS- PTIS dr.Jurnalis Uddin mengatakan,umat Islam punya jasa besar dalam rangka tata politik kehidupan bangsa, terutama dalam penerimaan Pancasila sebagai dasar negara.Dalam rangka persatuan bangsa, umat Islam telah memberi kontribusi besar, kata Alamsyah.
Pada masa awal kemerdekaan 1945, sebagian anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan sebelumnya menginginkan negara Islam. Tapi karena tokoh-tokoh Islam pada waktu itu menginginkan persatuan maka maksud itu diubah menjadi bentuk negara yang berdasarkan Pancasila, ujar Alamsyah.
Jurnalis Uddin menjelaskan, musyawarah IV BKS_PTIS akan diselenggarakan di Jakarta tanggal 27-28 Juni 1987 dan diisi dengan seminar tentang profil pendidikan tinggi Islam di Indonesia tahun 2000. Musyawarah yang diharapkan dihadiri 136 anggota BKS-PTIS dari seluruh Indonesia itu bertujuan antara lain untuk menetapkan program kerja periode 1987-1990 dan menggalang semangnat kerjasama antar PTIS di negara ini.
Topik-topik yang akan dibahas diantaranya meliputi tinjauan historis praktek pendidikan abad pertengahan dan peran perguruan tinggi Islam dalam pembangunan umat.
Dalam pesannya, Menteri Alamsyah minta agar perguruan tinggi Islam tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam pengertian sempit, tapi juga ilmu-ilmu yang diperlukan di semua aspek.
Setelah menerima pengurus pusat BKS-PTIS, Menteri Alamsyah pada hari yang sama menerima panitia Lokakarya Pembangunan Pedesaan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Asikin dari Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam. Lokakarya itu diselenggarakan tanggal 21-23 September 1987 di Ciawi, Bogor, dimana Menteri Alamsyah akan memberi ceramah sekaligus membuka kegiatan itu.
Alamsyah berpesan agar lokakarya itu dapat membantu rakyat pedesaan dalam merencanakn apa yang harus diproduksi, pemilihannya, pemasaran hingga bagaimana penggunaan pendapatan yang didapat secara efektif. Merupakan tugas umat Islam untuk turut meningkatakn taraf hidup masyrakat desa, tegasnya.
Pembicara lokakarya itu antara lain Menteri Alamsyah yang akan membahas mengenai "Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Indonesia , Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pertanian dan Walikota Bogor. Tujuan lokakarya ini diantaranya untuk mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi masyrakat miskin di pedesaan dan menggalang kebersamaan dari berbagai pihak yang menaruh perhatian pada masalah pembangunan pesesaan.
Beberapa LSNM, badan-badan pemerintah, peguruan tinggi negeri dan swasta serta lembaga sponsor diharapkan turut serta dalam pertemuan ini.
Yayasan Pusat Studi Dan Pengembangan Islam (YPSPI) didirikan tahun 1983 antara lain oleh H. Munawir Sjadzali, Probosoetedjo, Eddy Kowara, dengan Alamasyah Ratu Perwiranegara sebagai Ketua Dewan merangkap anggota. (TE14/87-06-25-14:43wist/A04/87-06-25-15:21
No comments:
Post a Comment