Monday, July 31, 1989

ALATAS TEKANKAN PENTINGNYA PENYELESAIAN POLITIK MASALAH KAMPUCHEA

    Paris, 31/7/1989 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Ali Alatas menekankan pentingnya penyelesaian politik demi menjadikan Kampuchea sebagai negara yang netral, damai, bebas dan non-blok serta bukan merupakan ancaman bagi tetangganya.
        Alatas yang menjadi Ketua Konferensi Internasional Tentang Kampuchea (ICK) dan menjadi pembicara ke dua pada Konferensi ICK yang dibuka Minggu sore di Paris oleh Menlu Perancis, Roland Dumas.
        Menlu Alatas juga mengemukakan bahwa ASEAN telah banyak berusaha untuk membantu tercapainya perdamaian di Kampuchea melalui dialog dan konferensi khususnya JIM I dan JIM II.
        "Konflik Kampuchea yang telah berlangsung 11 tahun dan sangat rumit itu memerlukan penyelesaian menyeluruh," kata Alatas.
        JIM I yang diadakan Juli 1988 dan JIM II Februari 1989, menurut Alatas, adalah upaya pendekatan bagi penyelesaian konflik Kampuchea.
        ASEAN, kata Alatas, telah berusaha untuk memanfaatkan momentum yang baik sekarang untuk membantu mengakhiri sengketa di Kampuchea.
        Khmer Merah Dalam pidato pembukaannya, Dumas menekankan pentingnya keikutsertaan Khmer Merah dalam Pmeerintahan Kampuchea di masa depan.
        "Jika Khmer Merah tidak diikut-sertakan, mungkin akan menimbulkan perang yang tidak akan ada akhirnya," kata Dumas.
        Dumas, sebagai pembicara pertama dalam pidato pembukaannya selaku ketua ICK mengusulkan agar pertemuan tingkat menteri diadakan segera setelah berakhirnya ICK akhir Agustus 1989.
        Di samping penarikan pasukan Vietnam dari Kampuchea, Dumas menekankan bahwa rekonsialisasi antar keempat faksi Kampucha memegang peranan penting bagi tercapainya perdamaian di negeri itu.

        Dia juga mengakui keberhasilan pertemuan tidak resmi Jakarta (JIM I dan II) dalam mempertemukan keempat faksi Kampuchea yang terlibat dalam pertikaian dan menghargai peranan Indonesia sebagai pemrakarsa JIM I dan II.

        Menlu Perancis itu juga mengemukakan pentingnya mekanisme pengawasan internasional yang kuat dan dapat diandalkan dalam mengawasi penarikan mundur pasukan Vietnam, gencatan senjata dan pemilu di negeri tersebut.

        ICM Sebagai pembicara ke tiga pada sidang pembukaan ICK itu, tampil Sekjen PBB Javier Perez de Cuellar yang menyatakan ICK merupakan pencerminan inspirasi dan kemajuan yang dicapai untuk penyelesaian konflik Kampuchea.

        Seperti halnya Menlu Alatas, Sekjen PBB juga menekankan pentingnya penyelesaian politik secara menyeluruh.

        Dia juga menghimbau keempat faksi yang terlibat dalam pertikaian Kampuchea untuk memanfaatkan kesempatan dalam ICK ini supaya segera mencapai rekonsialisasi.

        Dia meminta kesiapan keempat faksi Kampuchea untuk membantu berhasilnya kerja mekanisme pengawasan internasional (ICM), dan mengusulkan pula misi pencari fakta untuk mengunjungi Kampuchea guna membantu ICM mencapai hasil maksimum. 

(t01)

No comments:

Post a Comment