Jakarta, 9/11/1994
(ANTARA) - Dr Rizal Ramli, pengamat ekonomi, mengatakan di Jakarta Rabu
bahwa negara maju seperti AS yang sering mengkritik keadaan hutan di
negara berkembang, perlu melakukan pengurangan utang negara berkembang
sebagai imbalan bagi pelestarian hutan.
Negara-negara berkembang pada dasarnya menebang hutan untuk mendapatkan pendapatan yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan dan membayar utang mereka kepada negara maju, jelasnya.
"Mengapa mereka tidak
menghapuskan sebagian utang tersebut, agar kita tidak perlu lagi
menganggu hutan," kata Dr Ramli ketika berbicara tentang "APEC dan
ASEAN" di depan peserta lokakarya Pertukaran Kantor Berita ASEAN (ANEX)
yang diselenggarakan ANTARA. Negara-negara berkembang pada dasarnya menebang hutan untuk mendapatkan pendapatan yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan dan membayar utang mereka kepada negara maju, jelasnya.
Ia menambahkan, Brazil dan Bolivia melakukan kerjasama semacam ini dengan beberapa negara maju.
Dr. Ramli mengatakan, negara-negara maju anggota APEC juga dapat membantu Indonesia mengatasi kebakaran hutan yang tengah melanda Kalimantan dan Sumatera, sebagai program nyata kerjasama APEC di bidang lingkungan hidup.
Indonesia, menurut dia, tak akan mampu menangani kebakaran hutan itu sendirian karena hal ini memerlukan biaya besar.
"Indonesia mestinya mengajak Presiden AS Bill Clinton ke Kalimantan selama pertemuan APEC. Atau bahkan kita undang Wakil Presiden AS Al Gore, yang terkenal sebagai pendekar lingkungan, untuk melihat apakah AS bisa membantu kita," kata Rizal Ramli.
Ramli menambahkan, Singapura dan Malaysia, yang tertutup kabut akibat kebakaran hutan itu, patut diundang ke Kalimantan untuk menyaksikan keadaannya yang terbakar dan melihat kemungkinan bantuan yang dapat mereka tawarkan kepada Indonesia.
"Saya rasa, wajar bila Singapura dan Malaysia mengeluh soal kabut yang disebabkan kebakaran hutan di Indonesia itu," ujarnya.
Masalah lingkungan hidup merupakan salah satu dari 17 isu yang dibahas dalam Pertemuan Pejabat Tinggi (SOM) APEC yang berlangsung di Jakarta dari 8 - 10 November.
Visi Ekonomi Pemimpin APEC juga menyebutkan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan hidup untuk menjamin pertembuhan ekonomi yang berkelanjutan.
(T/RI4/b/eu09/ 9/11/94 21:04/ru2
No comments:
Post a Comment