Abu Dhabi, 23/5/2005(ANTARA) - Komitmen masyarakat dan Pemerintah Persatuan
Emirat Arat (PEA) untuk membantu korban bencana alam tsunami di Aceh dan Nias
adalah proyek bantuan berjangka panjang dan berkesinambungan, menurut Sana'a
Darwish Al Kitby, sekretaris jenderal Bulan Sabit Merah PEA.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi korban tsunami, karena itu kami termasuk yang pertama datang menolong mereka di Aceh dan Nias dengan membawa obat-obatan. Dan hingga kini kami terus mengerahkan berbagai bantuan, khususnya bagi wanita dan anak-anak, " jelas Sana'a ketika menerima Pemimpin Umum LKBN ANTARA Mohamad Sobary di Abu Dhabi, Senin.
Menurut Sanaa, Bulan Sabit Merah PEA
kini mulai membangun 25 Pusat Kesehatan Ibu dan Anak di Aceh bekerjasama dengan
UNICEF (Organisasi Dana PBB bagi Anak-anak). "Kami sangat prihatin dengan kondisi korban tsunami, karena itu kami termasuk yang pertama datang menolong mereka di Aceh dan Nias dengan membawa obat-obatan. Dan hingga kini kami terus mengerahkan berbagai bantuan, khususnya bagi wanita dan anak-anak, " jelas Sana'a ketika menerima Pemimpin Umum LKBN ANTARA Mohamad Sobary di Abu Dhabi, Senin.
"Perhatian utama kami adalah anak-anak. Mereka adalah seperti anak kami, mereka tanggung jawab kami. Tentu kami ingin mereka bisa tetap tinggal bersama keluarga atau kerabat mereka di tempat asal mereka. Dananya sudah tersedia, oleh karena itu kami mengharapkan masukan dari pihak Indonesia mengenai cara terbaik untuk menolong anak-anak ini, " kata wanita Arab ini.
Beberapa proyek yang telah ditawarkan oleh PEA untuk menjadi bagian dari program rekonstruksi di Aceh dan Nias antara lain Proyek Kota Terpadu Sheikh Khalifah bin Zayed (senilai 4,25 juta dolar AS atau sekitar Rp 39 milyar), Proyek Pembangunan lima (5) Panti Anak Yatim (sekitar 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 18 milyar), proyek perbaikan 20 mesjid, dan pembangunan dua (2) klinik kesehatan.
Bulan Sabit Merah PEA, dalam minggu pertama setelah tsunami melanda Aceh dan Nias, telah mengirim paramedis dan obat-obatan sebanyak 25 truk langsung ke daerah bencana. Sejak itu, rombongan mereka beberapa kali kembali ke Aceh dan Nias untuk memberi bantuan baik secara langsung maupun melalui Palang Merah Indonesia (PMI), antara lain berupa obat-obatan, makanan, susu, dan uang tunai, dengan nilai total sekitar Rp96 milyar sejak Desember 2004 hingga Mei 2005. Organisasi sosial ini telah menyalurkan bantuannya ke Indonesia sejak tahun 1994, dengan total bantuan senilai 22.990.857 Dirham (sekitar Rp57,5 milyar), antara lain untuk pembangunan mesjid, sumur bor, klinik dan sekolah di daerah transmigrasi, dan bantuan berkala bagi anak-anak yatim.
Sehari sesudah bencana alam tsunami menghantam, pada tanggal 27 Desember 2004, Pemerintah PEA mengirim rombongan penyelamat bersama sejumlah anjing pelacak untuk membantu korban yang selamat dan mengevakuasi mayat-mayat yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Setelah pertemuan dengan Sekjen Bulan Sabit Merah PEA, PU ANTARA M. Sobary bersama Dubes Indonesia untuk PEA Faisal Bafadal menghadiri undangan jamuan makan siang yang diselenggarakan oleh Menteri Pendidikan PEA Sheikh Nahayan bin Mubarak Al Nahyan. Sobary sedang melawat ke PEA atas undangan penuh Kementerian Penerangan PEA, untuk penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) kerjasama pertukaran berita dengan kantor berita PEA, WAM (Wakalat Anba'a al-Emarat). ( /f001/fa/ ) (T.F001/C/N001/N001) 23-05-2005 19:25:46
No comments:
Post a Comment