Teheran, 10/7/2012 (ANTARA) -Diam-diam
beberapa perempuan Indonesia meneteskan air mata ketika menyimak pidato dan
menyaksikan cuplikan video perjuangan kaum hawa di medan perang yang diputar
pada pembukaan Konferensi Internasional Tentang Wanita dan Kebangkitan Islam di
Teheran, Iran, Selasa (10/7).
"Pidato
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad luar biasa. Saya sampai menangis. Isi pidato
tersebut bukan saja memotivasi wanita , tapi juga seluruh masyarakat dunia.
Indonesia harus belajar banyak dari Iran, misalnya menyangkut percaya
diri," dr Zackya Yahya Sp OK, ketua koordinator penelitian MER-C Indonesia
Timur, mengatakan pada ANTARA, setelah mengikuti prosesi pembukaan konperensi
tersebut.
Pemimpin dan rakyat Iran mempunyai misi dan prinsip bernegara dan berbangsa
yang lebih jelas, misalnya memerangi kapitalisme. Indonesia lebih kaya dari
Iran dari segi sumber daya alam dan penduduk, sehingga seharusnya lebih hebat
dari Iran, katanya.
Pesan dalam pidato Ahmadinejad rupanya sangat mengena bagi aktifis MER-C yang
bersentuhan dengan masalah-masalah kemanusiaan di lapangan sejak tahun 2004
itu.
"Pesan tadi membangkitkan semangat kita. Tidak ada yang tidak mungkin
karena kekuataan Allah di atas segalanya. Beliau tadi mengutip ayat Quran yang
menegaskan bahwa Allah tak memberi ujian di luar kemampuan kita. Itu janji
Allah. Mengapa harus takut mempunyai pilihan-pilihan yang jelas," tagas
Zackya,yang menjadi anggota Komisi Perempuan dan Kebangkitan Islam - Potensi
Wanita dan Tindakan Revolusioner" dalam konferensi yang untuk pertama kali
diadakan tersebut.
Seorang anggota delegasi Indonesia lainnya, Septi Peni Wulandani, pendiri
Institut Ibu Profesional, juga mengaku meneteskan air mata karena merasa
terharu dengan isi pidato dan cuplikan video yang heroik selama pembukaan
konferensi tersebut.
"Sempat
menangis. Indonesia harus bisa seperti itu. Indonesia harus
mempunyai tokoh seperti itu, kalau perlu perempuan yang memulainya," ujar
ibu dari Salatiga, Jawa Tengah, itu.
Seperti halnya Zackya, maka Septi juga memuji pidato Ahmadinejad sebagai
"luar biasa" dan membuat yang mendengarkan tergerak atau
termotivasi.
Presiden Ahmadinejad membawa rakyatnya maju bersama dan bangga pada bangsanya. Menurut Septi, Indonesia juga harus membuat gerakan yang positif buat bangsanya, dan tidak boleh diam-diam saja.
Presiden Ahmadinejad membawa rakyatnya maju bersama dan bangga pada bangsanya. Menurut Septi, Indonesia juga harus membuat gerakan yang positif buat bangsanya, dan tidak boleh diam-diam saja.
Dia
mengutip pidato Ahmadinejad yang menggambarkan perempuan sebagai manifestasi
kesempurnaan Allah. Maka, Septi mengajak perempuan untuk bergerak dari dalam
keluarga masing-masing dengan membesarkan dan mendidik anak-anak yang kelak
dapat membuat negara Indonesia bangga.
"Mari
mulai dari keluarga yang merupakan organisasi terkecil dalam masyaAakat,"
ujarnya. Tindakan seperti ini akan mempunyai efek bola salju, di mulai dari
yang kecil kemudian menjadi sesuatu yang hebat, tegasnya.
Peranan wanita
Ahmadinejad yang berpidato dengan semangat dan tanpa teks rupanya juga membuat terkesan dr. Syifa Armenda, ketua devisi Diklat MER-C Yogyakarta.
"Banyak
poin yang penting dalam pidato presiden tadi. Ahmadinejad menunjukkan peranan
penting wanita dalam revolusi Islam. Tanpa teks, tapi mengalir dengan lancar
dan banyak yang baru," ujarnya.
Namun,
Syifa berharap ada wakil dari negara non-Timur Tengah, misalnya dari Asia
Tenggara, yang ikut berpidato mengenai peranan perempuan dan kebangkitan Islam,
dan bukan hanya wakil dari negara-negara yang bergejolak yang berpidato di
pertemuan tersebut.
Mengenai suasana pembukaan yang diselang-selingi dengan lagu-lagu yang memuji
Allah dan Nabi Muhammad SAW, serta video mengenai perjuangan perempuan di
negara Timur Tengah yang bergolak, seperti Palestina, dokter muda ini mengatakan
terkesan.
"Rata-rata
teman-teman merasa terharu melihat perjuangan wanita-wanita Islam
tersebut," ujarnya.
Presiden
Iran Mahmoud Ahmadinejad di depan lebih dari 300 Muslimah dari 85 negara,
termasuk dari 19 perempuan dari Indonesia, mengatakan perempuan mempunyai peran
penting dan sangat berpengaruh khususnya untuk pembangunan sosial.
"Jika
perempuan bangkit, maka seluruh masyarakat bangkit," kata Ahmadinejad pada
pidato pembukaan konperensi yang dihadiri oleh wakil-wakil antara lain Sudan,
Mali,Tunisia, Indonesia,Lebanon, Malaysia, Turki, Argentina dan Belgia.
Presiden Iran memuji perempuan sebagai manifestasi kebesaran dan kesempurnaan
Tuhan seperti yang terlihat dari sifat-sifat kasih sayang perempuan. Semua pria
yang berhasil berutang budi pada ibu mereka yang telah membesarkan mereka
dengan kasih sayang, ujarnya.
Ahmadinejad percaya bahwa semua perubahan memerlukan peran perempuan, seperti
telah terbukti di Iran dan belahan lain di dunia, antara lain, Mesir, Yaman dan
Tunisia.
Ia menyerukan reformasi atau perubahan fundamental di seluruh dunia menuju ke
arah yang lebih baik, agar manusia dapat hidup bermartabat
dan mulia. Umat manusia perlu bangkit dari kehinaan,
tekanan, tirani serta kemiskinan agar bisa merasakan manisnya hidup
bermartabat, tegasnya.
Pidato yang bersemangat serta video heroik perempuan berhasil membangkitkan
semangat para perempuan yang hadir di konperensi dua hari itu.
"Konferensi ini menunjukkan bahwa perempuan layak berjuang bahkan di medan
perang karena mereka mempunyai kemampuan, dan bukan makhluk lemah seperti yang
digambarkan dengan salah selama ini," ujar Zackya.
(T.
F001/b/a011 )
No comments:
Post a Comment