Jakarta, 14/9/1988
(ANTARA) - Keterlibatan emosional pria dalam program Keluarga Berencana
masih kurang karena hingga kini banyak pria melihat partisipasi dalam
program ini merupakan tugas wanita semata, kata Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) Emil Salim.
Mengingat pemerintah akan berangsur-angsur mengurangi keterlibatannya dalam program ini dan mempercayakannya pada swadaya masyarakat melalui pengembangan KB Mandiri, peranan pria menjadi makin penting dan menentukan untuk pengambilan keputusan dalam keluarga, ujar Menteri KLH di Jakarta Rabu.
Mengingat pemerintah akan berangsur-angsur mengurangi keterlibatannya dalam program ini dan mempercayakannya pada swadaya masyarakat melalui pengembangan KB Mandiri, peranan pria menjadi makin penting dan menentukan untuk pengambilan keputusan dalam keluarga, ujar Menteri KLH di Jakarta Rabu.
Dalam rangka usaha KB Mandiri ini, Kantor Menteri KLH akan menyelenggarakan seminar "Peranan Pria Dalam Penurunan Fertilitas" di Jakarta pada tanggal 16 hingga 17 September 1988.
Program KB di Indonesia saat ini termasuk berhasil namun usaha penurunan fertilitas ternyata belum diimbangi oleh keterlibatan langsung pria di dalamnya, ujar Menteri Emil Salim.
Hal ini terbukti dari masih rendahnya pria yang menggunakan alat kontrasepsi, yaitu hanya 4,1 persen dari akseptor KB sampai Maret 1987.
Menurut penelitian, akseptor baru yang menggunakan kontrasepsi pria (kondom dan vasektomi) di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
Pada tahun 1981, Indonesia memiliki angka terendah, yakni empat persen, sementara Hongkong yang tertinggi, yaitu 31 persen.
Menteri KLH memandang perlu upaya untuk lebih melibatkan pria, baik secara langsung melalui penggunan alat kontrasepsi pria maupun tidak langsung mengingat fungsinya sebagai kepala keluarga.
Dari seminar ini diharapkan akan muncul berbagai pemikiran mengembangkan peranan pria, khususnya dalam hal pengambilan keputusan dalam keluarga.
Topik bahasan dalam seminar yang akan dibuka oleh Emil Salim ini meliputi "Pengambilan Keputusan dalam Keluarga", "Fertilitas Pria", dan "Pranata Sosial".
Pembawa Makalah terdiri atas para ahli dari berbagai bidang ilmu antara lain DR. Ir. Aida Vitayala (sosiolog), Dr. A. Bari Saifuddin, MPH, DR. Nico Kana, DR. Noekman Muluk, Dr. Naek L. Tobing, Dr.Sarlito Wirawan (psikolog), dan Dr. Nurcholis Madjid.
Kepala BKKBN Pusat Dr. Haryono Suyono akan memberikan sambutan pengarahan dalam seminar yang diharapkan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyrakat, kalangan akademis dan para artis (T.E14/13:52/E04/88-09-14-20:27)
No comments:
Post a Comment