Jakarta, 23/3/1996
(ANTARA) - Dubes Mesir untuk Indonesia Mahmoud Osman mengharapkan agar defisit
perdagangan negaranya dengan Indonesia bisa dikurangi supaya neraca perdagangan
kedua negara seimbang.
"Kami mempersiapkan kunjungan para pengusaha Mesir ke Indonesia pertengahan Mei 1996 guna mempromosikan komoditi serta barang-barang buatan Mesir kepada calon pembeli Indonesia," ujar Dubes Mahmoud Osman di kediamannya kepada ANTARA Jakarta, Sabtu.
Mesir mengalami defisit sekitar 1,2 juta dolar AS per tahun dalam perdagangannya dengan Indonesia, ujar dubes. Ia mengharapkan agar pameran yang akan digelar selama kunjungan delegasi dagang Mesir ke Indonesia tersebut dapat memberi kesempatan pihak Indonesia mengenal potensi Mesir.
Nilai total perdagangan dua arah antara Indonesia dan Mesir pada 1993 mencapai 177 juta dolar, dengan surplus sebesar 172 juta dolar di pihak Indonesia.
Komoditi yang bisa ditawarkan kepada Indonesia antara lain buah-buahan, generator pembangkit listrik dan keramik, tambahnya.
Para wakil dari 15 perusahaan besar Mesir diharapkan akan datang ke Indonesia guna melalukan pembicaraan dagang dengan anggota KADIN dan mengadakan pameran dagang.
Pengusaha Mesir juga bisa belajar banyak dari Indonesia di sektor ekonomi terutama yang menyangkut deregulasi dan ekonomi pasar.
"Konflik Arab dan Israel mempengaruhi perekonomian Mesir, sehingga kami kini harus mengejar ketinggalan dari Indonesia di bidang ekonomi," kata Mahmoud Osman. Indonesia dan Mesir sedang menggiatkan kerjasama di bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani Menristek BJ Habibie dan mitranya Menteri Venice Kamel Gouda di Kairo, September 1995, dan di Jakarta pertengahan Maret 1996. "Ini merupakan kegiatan nyata dari kerjasama Selatan-Selatan seperti yang diupayakan Gerakan Non-Blok," ujar dubes. Menurut ia, kedua negara bisa bertukar keahlian misalnya dibidang dirgantara yang dikuasai Indonesia dan bidang industri pembangkit listrik dan industri daur ulang yang dimiliki Mesir. Di bidang pendidikan, Dubes Osman mengatakan bahwa Universitas Al-Azhar memberi sekitar 100 beasiswa kepada pelajar Indonesia. "Saat ini, sekitar 3000 pelajar Indonesia sekolah di Mesir. Mereka adalah kelompok pelajar asing yang terbaik di Mesir," ujar Dubes Mahmoud Osman. (t/ri4/eu07/23/03/96 17:50/RU1
"Kami mempersiapkan kunjungan para pengusaha Mesir ke Indonesia pertengahan Mei 1996 guna mempromosikan komoditi serta barang-barang buatan Mesir kepada calon pembeli Indonesia," ujar Dubes Mahmoud Osman di kediamannya kepada ANTARA Jakarta, Sabtu.
Mesir mengalami defisit sekitar 1,2 juta dolar AS per tahun dalam perdagangannya dengan Indonesia, ujar dubes. Ia mengharapkan agar pameran yang akan digelar selama kunjungan delegasi dagang Mesir ke Indonesia tersebut dapat memberi kesempatan pihak Indonesia mengenal potensi Mesir.
Nilai total perdagangan dua arah antara Indonesia dan Mesir pada 1993 mencapai 177 juta dolar, dengan surplus sebesar 172 juta dolar di pihak Indonesia.
Komoditi yang bisa ditawarkan kepada Indonesia antara lain buah-buahan, generator pembangkit listrik dan keramik, tambahnya.
Para wakil dari 15 perusahaan besar Mesir diharapkan akan datang ke Indonesia guna melalukan pembicaraan dagang dengan anggota KADIN dan mengadakan pameran dagang.
Pengusaha Mesir juga bisa belajar banyak dari Indonesia di sektor ekonomi terutama yang menyangkut deregulasi dan ekonomi pasar.
"Konflik Arab dan Israel mempengaruhi perekonomian Mesir, sehingga kami kini harus mengejar ketinggalan dari Indonesia di bidang ekonomi," kata Mahmoud Osman. Indonesia dan Mesir sedang menggiatkan kerjasama di bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani Menristek BJ Habibie dan mitranya Menteri Venice Kamel Gouda di Kairo, September 1995, dan di Jakarta pertengahan Maret 1996. "Ini merupakan kegiatan nyata dari kerjasama Selatan-Selatan seperti yang diupayakan Gerakan Non-Blok," ujar dubes. Menurut ia, kedua negara bisa bertukar keahlian misalnya dibidang dirgantara yang dikuasai Indonesia dan bidang industri pembangkit listrik dan industri daur ulang yang dimiliki Mesir. Di bidang pendidikan, Dubes Osman mengatakan bahwa Universitas Al-Azhar memberi sekitar 100 beasiswa kepada pelajar Indonesia. "Saat ini, sekitar 3000 pelajar Indonesia sekolah di Mesir. Mereka adalah kelompok pelajar asing yang terbaik di Mesir," ujar Dubes Mahmoud Osman. (t/ri4/eu07/23/03/96 17:50/RU1
No comments:
Post a Comment