Tuesday, September 6, 2005

Indonesia, Venezuela Sepakat Tingkatkan Hubungan Bilateral

    Bandung, 6/9/2005 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Venezuela sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang khususnya ekonomi dan perdagangan, demikian hasil Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Venezuela yang ditandatangani oleh masing-masing ketua delegasi, di Bandung, Selasa. 
        Ketua delegasi Indonesia Direktur Jenderal untuk urusan Amerika dan Eropa, Departemen Luar Negeri, Arizal Effendi, dan ketua delegasi Venezuela Wakil Menteri untuk Asia, Timur Tengah dan Oceania William E. Izarra C. berpendapat bahwa volume perdagangan kedua negara selama ini belum mencerminkan potensi masing-masing, walau nilainya telah meningkat dalam tiga tahun terakhir.

        Neraca perdagangan antara Indonesia dan Venezuela pada tahun 2004 tercatat sebesar hampir 64 juta dolar AS, dengan surplus untuk Indonesia.
        Kedua delegasi sepakat untuk meningkatkan hubungan dagang melalui kontak langsung antar-para pengusaha, termasuk dari sektor usaha kecil dan menengah, pertukaran informasi mengenai komoditi potensial masing-masing, dan kerjasama yang erat antara kamar dagang kedua negara.
        Sektor usaha kecil dan menengah berperan penting dalam perekonomian negara, oleh karena itu kedua delegasi setuju untuk mendorong pihak-pihak terkait agar bersedia memfasilitasi kontak antara pengusaha kecil dan menengah dan menjalin kerjasama di bidang pemasaran, pertukaran informasi dan peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan.
        Upaya untuk meningkatkan kerjasama Selatan-Selatan antarnegara berkembang mendapat perhatian penting dari Ketua delegasi Venezuela William Izarra, yang berpendapat perlunya membangung dunia yang multi polar untuk menghentikan hegemoni Amerika Serikat.

        Mengenai kerjasama di sektor pertanian, Venezuela telah menyatakan minatnya untuk belajar budidaya kelapa sawit dan membeli kerbau dari Indonesia guna mendukung kegiatan pertanian di negaranya.

        Delegasi Indonesia berjanji untuk mempelajari hal ini dan segera memberikan informasi lebih lanjut.

        Di sektor pariwisata, Indonesia mengundang penulis perjalanan wisata dari Venezuela untuk berkunjung ke daerah-daerah tujuan wisata Indonesia agar mereka dapat membantu mempromosikan pariwisata Indonesia di wilayah Amerika Selatan pada umumnya.

        Delegasi Venezuela, yang terdiri dari 14 pejabat dan pengusaha, mengharapkan dapat mengirim tenaga ahli di bidang energi dan perminyakan untuk belajar mengenai proses produksi LNG mengingat Indonesia telah berpengalaman di bidang ini.

        Negara Amerika Latin ini juga menyampaikan usulan kerjasama di bidang penerbangan guna menjajagi kemungkinan penerbangan langsung dengan negara-negara berkembang.

        Kedua delegasi juga membahas beberapa masalah lainnya seperti kerjasama antara kantor berita ANTARA dan kantor Berita Venezuela ABN, pertukaran beasiswa dan perbankan.

        Seusai acara penandatanganan dokumen hasil Pertemuan Komisi Bersama ke-2 tersebut, Ketua Delegasi Venezuela menyerahkan bantuan sebesar dua juta dolar AS untuk korban tsunami Aceh yang diterima oleh Direktur Jenderal untuk urusan Amerika dan Eropa, Departemen Luar Negeri, Arizal Effendi.

        Uang sumbangan tersebut hasil pengumpulan dari seluruh masyarakat Venezuela. Presiden Venezuela sendiri Hugo Chavez yang menggerakkan pengumpulan dana dari seluruh masyarakat Venezuela untuk korban tsunami Aceh 2004.

        Delegasi Indonesia dalam pertemuan yang berlangsung dari hari Senin (5/9) itu terdiri dari wakil-wakil dari antara lain Departemen Luar Negeri, Badan Promosi Ekspor Nasional, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertanian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, LKBN ANTARA dan Departemen Budaya dan Pariwisata. (T/f001/B/J003) (U.F001/B/J003/J003) 06-09-2005 17:48:51

No comments:

Post a Comment