Wednesday, November 8, 1995

AMERIKA MALU KARENA BELUM MERATIFIKASI KONVENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI

     Jakarta, 8/11/1995 (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat merasa malu karena Senat AS menolak untuk meratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati, kata Timothy Wirth, Direktur Jenderal untuk Masalah-masalah Global, Deplu AS.
        "Pemerintahan Presiden Clinton sangat mendukung Perjanjian Keanekaragaman Hayati tersebut dan telah menandatanganinya tahun lalu. Kami akan terus membujuk Senat untuk meratifikasi konvensi itu," ujar Wirth dari Washington DC dalam acara Worldnet Dialogue (wawancara jarak jauh) dengan Koko Sunyoto dari RCTI, Maria Hartiningsi dari Kompas dan Fardah Assegaf dari LKBN ANTARA di Jakarta, Rabu.

        Amerika Serikat memerlukan Konvensi tersebut, namun sayang beberapa anggota Senat belum mengerti arti penting perjanjian tersebut bagi pelestarian alam, tambah Wirth yang terpilih sebagai Senator dari Colorado pada tahun 1986. Lebih dari 130 negara telah menandatangani konvensi itu.

        Karena belum meratifikasi perjanjian tersebut, Amerika Serikat akan mengirim delegasi yang dipimpin oleh Timothy Wirth sebagai pengamat, bukan anggota yang memilki suara penuh, dalam Konpenrensi Pihak-Pihak II untuk Konvensi Keanekaragaman Hayati yang sedang berlangsung di Jakarta.

        Dirjen untuk Masalah Global AS itu dalam wawancara yang diselenggarakan oleh USIS (Pelayanan Informasi AS) mengatakan bahwa walau delegasinya hadir sebagai pengamat, ia akan menyampaikan dukungannya bagi usaha mendorong pembagian manfaat yang adil akan keanekaragaman hayati bagi seluruh masyarakat dunia.

        Konperensi I diadakan tahun lalu di Bahamas, sementara Konvensi Keanekaragaman Hayati pertama kali disampaikan untuk ditandatangani pada KTT Bumi di Brazil pada tahun 1992. (t/ri4/dps003/ 8/11/95 13:05/RU1

No comments:

Post a Comment