Kyoto, 17/3/2003
(ANTARA) - Delegasi dari 40 negara-negara pulau di wilayah Pasifik dan
Karibia sepakat untuk memberikan prioritas utama pada pengelolaan sumber
daya air dalam Forum Air Sedunia ke-3 di Kyoto, Jepang, Senin.
Negara-negara kecil ini dalam pertemuan dua hari mereka (sejak Minggu, 16/3), juga setuju untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam pelayanan air dan melaksanakan pengelolaan air secara transparan, adil dan bersih, menurut Jeffry Stubbs dari ADB (Bank Pembangunan Asia).
Negara-negara kecil ini dalam pertemuan dua hari mereka (sejak Minggu, 16/3), juga setuju untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam pelayanan air dan melaksanakan pengelolaan air secara transparan, adil dan bersih, menurut Jeffry Stubbs dari ADB (Bank Pembangunan Asia).
Mereka menyerukan dicanangkannya sebuah program aksi global mengenai pengelolaan air yang berkelanjutan pada Forum yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 23 Maret init.
Dalam Forum Air Sedunia ke-3 ini, sesi pertemuan "Air dan Negara-negara Pulau" merupakan bagian dari tema "Air dan Iklim" yang disponsori oleh ADB bekerjasama, antara lain, dengan South Pacific Applied Geoscience Commission (SOPAC) dan Lembaga Kesehatan Lingkungan Karibia.
Para wakil dari negara-negara kecil ini, antara lain menteri urusan tanah, survei dan sumber daya alam Tonga, juga menyadari bahwa mereka perlu memahami lebih baik lagi mengenai kendala-kendala dalam mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan.
Negara-negara kecil di sekitar Lautan Pasifik dan Karibia sangat rawan terhadap bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, seperti naiknya permukaan air laut. Oleh karena itu mereka menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerjasama dan saling menukar informasi di berbagai isu.
Salah seorang wakil dari Fiji mengatakan bahwa terumbu karang di wilayah pantai Viti Levu, pulau terbesar di negara ini, sebagian besar rusak berat akibat pengaruh perubahan iklim dan eksploitasi. (T/F001/J003)
No comments:
Post a Comment